Selasa, 12 November 2013

Nasib Mengenaskan Guru-Guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam (Defence Againts The Dark Arts)




Nasib Mengenaskan Guru-Guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam (Defence Againts The Dark Arts)
By : Dariel Septian
Bagi para penggemar Harry Potter (Potterfreak/Potterhead) pasti sudah tidak asing dengan semua mata pelajaran di Hogwarts. Apalagi dengan pelajaran yang satu ini, Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam (PTIH) atau dalam bahasa Inggrisnya  Defence Againts The Dark Arts. PTIH merupakan pelajaran favoritnya Harry Potter. PTIH mengajarkan tentang matra-mantra untuk menghadapi penyihir hitam, benda ilmu hitam, ramuan ilmu hitam dan makhluk ilmu hitam,  seperti  Dementor, Boggart, Gryndillow, Red Cape, dll. Melalui PTIH kita juga dapat mempelajari mantra-mantra seperti Riddiculous, Expecto Patronum, Expelliarmus, termasuk cara untuk menghadapi Avada Kedavra dan kedua temannya yaitu Crucio dan Imperio.
Tapi, kita tidak akan membahas panjang lebar mengenai PTIH di sini, yang akan kita bahas adalah guru-guru yang mengajar PTIH tersebut. Kenapa semua guru yang mengajar PTIH selalu mengalami nasib sial? Kita lihat saja contohnya Professor Quirinus Quirrel yang mati dengan cara melepuh. Oke, dia memang jahat karena membantu Voldemort untuk membunuh Harry, tetapi guru-guru yang lain seperti Gilderoy Lockhart, Remus Lupin, Dolores Umbridge, Profesor Snape semuanya mengalami nasib serupa walaupun nggak semuanya mati, tapi tetap saja nasib sial pasti menerpa mereka.
Baik, mari kita perinci secara satu persatu profesor yang mengajar PTIH beserta nasib naas yang menimpa mereka. Check this out.
1.      Quirinus Quirrel
Profesor yang diperankan oleh Ian Hart tersebut mengajar PTIH sejak 1991-1992. Harry pertama kali bertemu dengan Quirrel di Leaky Cauldron ketika sedang diantar Hagrid ke Diagon Alley untuk membeli peralatan sekolahnya. Quirrel sehari-hari mengenakan turban dikepalanya, yang diakuinya sebagai hadiah dari pangeran Afrika karena bantuannya mengusir zombie.
Pada akhir cerita Harry Potter and Philosopher Stone (Harry Potter dan Batu Bertuah), Quirrel terungkap jati dirinya yang sebenarnya, kalau dia adalah abdi Voldemort. Dia menjadi inang bagi Voldemort yang saat itu belum mempunya tubuh. Dan akhirnya dia mati dengan cara melepuh ketika mencoba menyentuh (mencekik) Harry untuk membunuhnya ─atas perintah Voldemort pastinya. Nah, nasib sial pertama telah dialami oleh profesor Quirrel yang malang.

2.      Gilderoy Lochart
Gilderoy Lockhart merupakan penyihir selebriti yang mempunyai kadar narsis yang tinggi. Gilderoy Lockhart yang diperankan oleh Kenneth Branagh, ditampilkan oleh J.K Rowling di Harry Potter and The Chamber of Secret (Harry Potter dan Kamar Rahasia). Ia mengajar PTIH pada tahun ajaran 1992-1993.
Nasib naas yang menimpanya adalah ketika Harry dan Ron mengajaknya untuk memasuki Kamar Rahasia. Kemudian terungkap bahwa dia adalah seorang penipu, dan ternyata dia tidak pernah melakukan kegiatan hebat seperti yang ditulis di buku-bukunya. Semua itu merupakan pengalaman penyihir-penyihir lain yang diwawancarai olehnya, dan kemudian dia menghapus memori mereka. Dia juga mencoba memantrai Harry dan Ron dengan mantra Obliviate, karena mereka telah mengetahui semua rahasianya. Namun ternyata, dia melakukan sihir menggunakan tongkat sihir Ron yang telah rusak, dan akhirnya sihirnya malah berbalik pada dirinya. Lockhart akhirnya menjadi salah satu pasien di St Mungo. Poor Little Lockhart. :p

3.      Remus John Lupin
Remus John Lupin, atau yang biasa dipanggil Moony merupakan sahabatnya James Potter di masa Mauraders dulu. Dia tampil pertama kali dalam Harry Potter and The Prisoner of Azkaban (Harry Potter dan Tahanan Azkaban). Di film dia diperankan oleh David Thewlis. Dia juga merupakan seorang Werewolf yang digiggit oleh manusia srigala Fenrir Greyback.
Dia mengajar PTIH pada tahun ajaran 1993-1994. Dia adalah satu-satunya guru PTIH yang berdedikasi dan berhasil di Hogwarts. Terbukti dengan anggapan Harry dkk, jika Lupin adalah guru PTIH terbaik yang pernah ada.
Namun sayangnya Snape yang memang sejak awal tidak menyukai Lupin, keceplosan dan mengatakan didepan anak-anak jika Lupin adalah Manusia Srigala. Hal ini menyebabkan Lupin mengundurkan diri sebagai guru, karena para orang tua tidak menginginkan anak mereka diajar oleh Werewolf. L
Well, walaupun nasib Lupin tidak seburuk yang lainnya, tetap saja dia kehilangan pekerjaannya. Say f**k to Snape. Peace. Jv

4.      Alastor Mad-Eye Moody (palsu).
Kemunculan Moody yang pertama adalah di Harry Potter and The Goblet of Fire (Harry Potter dan Piala Api). Di film ia diperankan oleh Brendan Gleeson.
Moody memiliki penampilan mengerikan, digambarkan seperti dipahat dari kayu oleh orang yang tidak mengerti bentuk manusia yang sesungguhnya. Moody telah kehilangan beberapa bagian tubuhnya, termasuk salah satu matanya dan sebagian hidungnya, ketika sedang bertempur dengan penyihir hitam. Sebagai gantinya ia menggunakan mata gaib yang dapat berputar 360 derajat dan dapat melihat menembus tembok, jubah gaib, bahkan menembus belakang kepanya sendiri.
Dalam Harry Potter dan Piala Api dia ditunjuk sebagai guru PTIH. Melalui dialah Harry, dkk mengenal tiga mantra terlarang yaitu Avada Kedavra, Crucio, dan Imperio.
Pada akhir cerita terungkap, jika Mad-Eye Moody bukanlah Moody yang sesungguhnya. Dia adalah Barty Crouch Jr yang menyamar dengan menggunakan ramuan Polyjuice. Barty Crouch Jr merupakan seorang abdi Voldemort. Alastor Mad-Eye Moody yang sesungguhnya disekap oleh Barty Jr dalam sebuah peti ajaib, dia tetap dibiarkan hidup karena barty memerlukan bagian tubuhnya (rambut) sebagai campuran ramuan Polyjuice.
Crouch yang pada saat itu berencana membunuh Harry digagalkan oleh Dumbledore bersama Snape dan Minerva McGonnagall. Crouh berakhir dengan kehilangan jiwanya akibat dihisap oleh Dementor sebelum di interogasi oleh Cornelius Fudge. Akhir yang mengenaskan bagi Barty Crouch Jr alias Mad-Aye Moody palsu.

5.      Dolores Umbridge
Madam Joe Rowling, menggambarkan Dolores Umbridge sebagai seorang yang menyerupai kodok besar dan pucat. Tubuhnya agak gemuk pendek dengan wajah yang lebar menggelambir dan mulut lebar kendur. Matanya besar, bundar dan agak menonjol. Mempunyai suara yang nyaring dan kekanak-kanakan serta gemar memakai pita dan atribut berwarana pink.
Dolores mempunyai kecurigaan tidak mendasar kepada makhluk non-manusia. Dia lah yang menyebabkan orang-orang seperti Lupin kesulitan mendapatkan pekerjaan. Dia ditampilkan dalam Harry Potter dan The Orde of Pheonix dan Harry Potter and The Deathly Hallows, diperankan oleh Imelda Stautun.
Pertama kali muncul dalam Harry Potter dan The Orde of Pheonix, sebagai asisten senior menteri sihir. Umbridge mengajar PTIH di Hogwarts atas perintah dari Kementrian Sihir. Dia ditunjuk sebagai Inkuisitor Agung Hogwarts yang memberikannya hak untuk mengeluarkan dekrit-dekrit larangan di Hogwarts. Masa-masa Umbridge di sekolah diwarnai dengan kekerasan dan hukuman fisik bagi sisiwa yang melanggar dekritnya.
Pasca perginya Dumbledore dari Hogwarts, Umbridge diangkat menjadi Kepala Sekolah di Hogwarts.
Umbridge kemudian bertemu kawanan Centaurus di hutan terlarang (melalui jebakan Harry dan Hermione). Dia diserang oleh Centaurus yang merasa dihina olehnya. Mungkin jika tidak diselamatkan oleh Dumbledore, Umbridge akan bernasib sama seperti Quirrel alias koit. Umbridge akhirnya dirawat di rumah sakit Hogwarts. Seakan tidak cukup kesialannya, ketika dia menyelinap untuk meninggalkan rumah sakit di malam hari, dia bertemu dengan Peeves. Peeves menggunakan kesempatan tersebut untuk mengejarnya dan kemudian memukulinya dengan tongkat dan kaos kaki penuh kapur. Hahaha.. Umbridge yang malang.

6.      Severus Snape
Severus Snape selalu muncul di setiap seri buku maupun film Harry Potter. Di film dia diperankan oleh Alan Rickman. Severus Snape digambarkan berhidung bengkok seperti paruh elang berambut klimis hitam-pendek, dan selalu mengenakan jubah hitam yang mengingatkan Harry pada seekor kelelawar.
Snape mengajarkan PTIH pada tahun keenam Harry Potter di Hogwarts.
Diakhir cerita Harry Potter and The Half-Blood Prince (Harry Potter dan Pangeran berdarah Campuran), Snape membunuh Dumbledore menggunakan mantra Avada Kedavra. Akhirnya Snape melarikan diri ke hutan terlarang bersama Draco Malfoy.
Sebenarnya saya tidak berani mengatakan jika Snape mengalami nasib sial disini, namun mengingat dia harus membunuh orang yang sangat dihormatinya dan meninggalkan Hogwarts yang sudah seperti rumahnya, membuat saya berpikir ulang mungkin itu ada benarnya juga. Well, sekali lagi, saya tidak mengatakan Snape mengalami nasib sial, mungkin hanya bad luck saja. (apa bedanya?) (-_-)

7.      Amycus Carrow
Amycus adalah penyihir yang merupakan pengikut setia Voldemort, biasa disebut Pelahap Maut (Death Eater).
Sebenarnya dia tidak mengajarkan Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, tapi Ilmu Hitam saja. Dalam mengajar dia memperbolehkan siswanya untuk menggunakan mantra terlarang, juga tidak segan-segan mengcrucio siswa yang menurutnya salah.
Karena sebagai seorang Pelahap Maut, jadi nasibnya tidak berbeda dengan rekan-rekan seperjuangannya. Sama-sama berakhir di Azkaban setelah si penyihir tanpa hidung alias Voldemort mati. Ya, itu adalah ganjaran yang setimpal bagi si Carrow yang kejam.

Nah, melalui uraian, penjelasan, atau apapun itu yang saya tulis di atas, saya sering bertanya-tanya, kenapa setiap orang yang mengajarkan PTIH (Ilmu Hitam dalam kasus Carrow) selalu bernasib buruk?
Apakah benar jika mata pelajaran tersebut dikutuk?
Atau, apakah Voldemort yang telah mengutuk setiap orang yang mengajar mata pelajaran tersebut, karena dia pernah patah hati (#plak), maksudnya dia pernah ditolak ketika menawarkan diri untuk mengajar PTIH. Well, jawabannya hanya Tuhan dan Mom Joe sendiri yang tau, selebihnya saya hanya bisa bertanya-tanya pada rumput yang bergoyang. :D

Source : Wikipedia