Rabu, 31 Desember 2014

KUNJUNGAN KE RUMAH ALM. BAPAK MUHAMMAD GADE ISMAIL MANTAN DEKAN FKIP UNIVERSTAS SYIAH KUALA

KUNJUNGAN KE RUMAH ALM. BAPAK MUHAMMAD GADE ISMAIL
MANTAN DEKAN FKIP UNIVERSTAS SYIAH KUALA

Selasa 9 Desember 2014 saya beserta teman-teman dari Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH melakukan kuliah kunjungan ( Studi Lapangan ) ke rumah Alm. Bapak Muhammad Gade Ismail. Beliau merupakan seorang mantan Dekan FKIP UNSYIAH. Dalam kunjungan kali ini kami mempunyai dua agenda kegiatan, yakni menyelematkan buku-buku dari perpustakaan pribadi beliau dari kerusakan dan melakukan wawancara terhadap istri beliau.
Seperti yang telah disebutkan di atas Alm. Bapak Gade Ismail merupakan seorang mantan Dekan FKIP Unsyiah. Beliau juga merupakan seorang sejarawan, penulis dan pengkoleksi buku-buku. Bahkan beliau mendirikan sebuah perpustakaan pribadi di rumah beliau.
Alm. Bapak Gade Ismail menempuh kuliah S1 di Universitas Gajah Mada, namun sebelumnya beliau sudah terlebih dahulu mengambil sarjana muda di Universitas Cendrawasih. Sekembalinya beliau dari Yogyakarta, beliau mulai mendirikan perpustakaan pribadi di rumahnya. Beliau memang seorang yang sangat suka membaca dan mengoleksi buku-buku. Bahkan menurut istri beliau, Alm. Bapak Gade Ismail jika bepergian ke luar daerah atau negeri beliau lebih suka membawa oleh-oleh buku ketimbang barang lainnya.
Tulisan-tulisan beliaupun sangat banyak, bahkan ada yang di muat di Kontras, tulisan-tulisannya sangat tegas mirip dengan tulisan Otto Ibrahim. Beliau juga dikenal sebagai seorang pejuang pada masa konflik Aceh-RI. Beliau menjadi juru bicara antara GAM dan TNI. Hal ini lah sering membuat istri beliau menjadi was-was jika sewaktu-waktu terjadi apa-apa pada beliau.
Bapak Gade bukan lah seorang yang suka berorganisasi ataupun berpolitik. Beliau lebih suka mengurung diri di ruang pribadinya untuk membaca buku atau menulis tulisan-tulisan baru. Namun uniknya walaupun beliau tidak suka berorganisasi, beliau pernah mendapatkan sebuah penghargaan dari Partai Golkar. Penghargaan-penghargaan beliau memang sudah tak terhitung jumlahnya.
Menurut sang istri, beliau merupakan seorang yang humoris namun tegas. Beliau sangat memperhatikan pendidikan bagi anak-anaknya. Menurut beliau pendidikan adalah nomor satu. Ketiga anak beliau semuanya sudah berkuliah di perguruan tinggi, bahkan dua diantaranya melanjutkan studinya di luar negeri. Dan yang paling bungsu saat ini sedang berkuliah di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Hal ini tidak lepas dari usaha almarhum dan istrinya.
Beliau dikenal sebagai seorang yang rendah hati dan ringan tangan, serta memiliki rasa sosial yang tinggi.
Beliau jatuh sakit tujuh hari setelah beliau memenangkan pemilihan dekan FKIP Unsyiah, bertepatan setelah beliau kembali dari Amerika. Tak lama setelah itu beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga amal dan ibadah beliau di terima oleh Allah SWT. Amin
Bapak Husaini Ibrahim, Di Perpustakaan Pribadi Bapak Alm. Gade Ismail

Beberapa Mahasiswa sedang Memilah Buku-Buku yang Masih Bagus Untuk di Selamatkan

Buku-Buku yang Telah diangkut ke dalam Mobil

Sesi Wawancara bersama Istri Almarhum Bapak Gade Ismail