Nasib Mengenaskan Guru-Guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam (Defence
Againts The Dark Arts)
By : Dariel Septian
Bagi para penggemar Harry Potter (Potterfreak/Potterhead)
pasti sudah tidak asing dengan semua mata pelajaran di Hogwarts. Apalagi dengan
pelajaran yang satu ini, Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam (PTIH) atau dalam
bahasa Inggrisnya Defence Againts The
Dark Arts. PTIH merupakan pelajaran favoritnya Harry Potter. PTIH
mengajarkan tentang matra-mantra untuk menghadapi penyihir hitam, benda ilmu
hitam, ramuan ilmu hitam dan makhluk ilmu hitam, seperti Dementor, Boggart, Gryndillow,
Red Cape, dll. Melalui PTIH kita juga dapat mempelajari mantra-mantra
seperti Riddiculous, Expecto Patronum, Expelliarmus,
termasuk cara untuk menghadapi Avada Kedavra dan kedua temannya yaitu Crucio
dan Imperio.
Tapi, kita tidak akan membahas panjang lebar mengenai PTIH di sini,
yang akan kita bahas adalah guru-guru yang mengajar PTIH tersebut. Kenapa semua
guru yang mengajar PTIH selalu mengalami nasib sial? Kita lihat saja contohnya
Professor Quirinus Quirrel yang mati dengan cara melepuh. Oke, dia memang jahat
karena membantu Voldemort untuk membunuh Harry, tetapi guru-guru yang lain
seperti Gilderoy Lockhart, Remus Lupin, Dolores Umbridge, Profesor Snape
semuanya mengalami nasib serupa walaupun nggak semuanya mati, tapi tetap saja
nasib sial pasti menerpa mereka.
Baik, mari kita perinci secara satu persatu profesor yang mengajar PTIH
beserta nasib naas yang menimpa mereka. Check this out.
1.
Quirinus
Quirrel
Profesor yang diperankan oleh Ian Hart tersebut mengajar PTIH sejak
1991-1992. Harry pertama kali bertemu dengan Quirrel di Leaky Cauldron ketika
sedang diantar Hagrid ke Diagon Alley untuk membeli peralatan sekolahnya. Quirrel
sehari-hari mengenakan turban dikepalanya, yang diakuinya sebagai hadiah dari
pangeran Afrika karena bantuannya mengusir zombie.
Pada akhir cerita Harry Potter and Philosopher Stone (Harry
Potter dan Batu Bertuah), Quirrel terungkap jati dirinya yang sebenarnya,
kalau dia adalah abdi Voldemort. Dia menjadi inang bagi Voldemort yang saat itu
belum mempunya tubuh. Dan akhirnya dia mati dengan cara melepuh ketika mencoba
menyentuh (mencekik) Harry untuk membunuhnya ─atas perintah Voldemort pastinya.
Nah, nasib sial pertama telah dialami oleh profesor Quirrel yang malang.
2.
Gilderoy
Lochart
Gilderoy Lockhart merupakan penyihir selebriti yang mempunyai kadar
narsis yang tinggi. Gilderoy Lockhart yang diperankan oleh Kenneth Branagh,
ditampilkan oleh J.K Rowling di Harry Potter and The Chamber of Secret (Harry
Potter dan Kamar Rahasia). Ia mengajar PTIH pada tahun ajaran 1992-1993.
Nasib naas yang menimpanya adalah ketika Harry dan Ron mengajaknya
untuk memasuki Kamar Rahasia. Kemudian terungkap bahwa dia adalah seorang
penipu, dan ternyata dia tidak pernah melakukan kegiatan hebat seperti yang
ditulis di buku-bukunya. Semua itu merupakan pengalaman penyihir-penyihir lain
yang diwawancarai olehnya, dan kemudian dia menghapus memori mereka. Dia juga
mencoba memantrai Harry dan Ron dengan mantra Obliviate, karena mereka telah
mengetahui semua rahasianya. Namun ternyata, dia melakukan sihir menggunakan
tongkat sihir Ron yang telah rusak, dan akhirnya sihirnya malah berbalik pada
dirinya. Lockhart akhirnya menjadi salah satu pasien di St Mungo. Poor
Little Lockhart. :p
3.
Remus
John Lupin
Remus John Lupin, atau yang biasa dipanggil Moony merupakan
sahabatnya James Potter di masa Mauraders dulu. Dia tampil pertama kali
dalam Harry Potter and The Prisoner of Azkaban (Harry Potter dan
Tahanan Azkaban). Di film dia diperankan oleh David Thewlis. Dia juga
merupakan seorang Werewolf yang digiggit oleh manusia srigala Fenrir Greyback.
Dia mengajar PTIH pada tahun ajaran 1993-1994. Dia adalah satu-satunya
guru PTIH yang berdedikasi dan berhasil di Hogwarts. Terbukti dengan anggapan
Harry dkk, jika Lupin adalah guru PTIH terbaik yang pernah ada.
Namun sayangnya Snape yang memang sejak awal tidak menyukai Lupin,
keceplosan dan mengatakan didepan anak-anak jika Lupin adalah Manusia Srigala.
Hal ini menyebabkan Lupin mengundurkan diri sebagai guru, karena para orang tua
tidak menginginkan anak mereka diajar oleh Werewolf. L
Well, walaupun
nasib Lupin tidak seburuk yang lainnya, tetap saja dia kehilangan pekerjaannya.
Say f**k to Snape. Peace. Jv
4.
Alastor
Mad-Eye Moody (palsu).
Kemunculan Moody yang pertama adalah di Harry Potter and The
Goblet of Fire (Harry Potter dan Piala Api). Di film ia diperankan
oleh Brendan Gleeson.
Moody memiliki penampilan mengerikan, digambarkan seperti dipahat
dari kayu oleh orang yang tidak mengerti bentuk manusia yang sesungguhnya.
Moody telah kehilangan beberapa bagian tubuhnya, termasuk salah satu matanya
dan sebagian hidungnya, ketika sedang bertempur dengan penyihir hitam. Sebagai
gantinya ia menggunakan mata gaib yang dapat berputar 360 derajat dan dapat
melihat menembus tembok, jubah gaib, bahkan menembus belakang kepanya sendiri.
Dalam Harry Potter dan Piala Api dia ditunjuk sebagai guru
PTIH. Melalui dialah Harry, dkk mengenal tiga mantra terlarang yaitu Avada
Kedavra, Crucio, dan Imperio.
Pada akhir cerita terungkap, jika Mad-Eye Moody bukanlah Moody yang
sesungguhnya. Dia adalah Barty Crouch Jr yang menyamar dengan menggunakan
ramuan Polyjuice. Barty Crouch Jr merupakan seorang abdi Voldemort.
Alastor Mad-Eye Moody yang sesungguhnya disekap oleh Barty Jr dalam sebuah peti
ajaib, dia tetap dibiarkan hidup karena barty memerlukan bagian tubuhnya
(rambut) sebagai campuran ramuan Polyjuice.
Crouch yang pada saat itu berencana membunuh Harry digagalkan oleh
Dumbledore bersama Snape dan Minerva McGonnagall. Crouh berakhir dengan
kehilangan jiwanya akibat dihisap oleh Dementor sebelum di interogasi oleh
Cornelius Fudge. Akhir yang mengenaskan bagi Barty Crouch Jr alias Mad-Aye
Moody palsu.
5.
Dolores
Umbridge
Madam Joe Rowling, menggambarkan Dolores Umbridge sebagai seorang
yang menyerupai kodok besar dan pucat. Tubuhnya agak gemuk pendek dengan wajah
yang lebar menggelambir dan mulut lebar kendur. Matanya besar, bundar dan agak
menonjol. Mempunyai suara yang nyaring dan kekanak-kanakan serta gemar memakai
pita dan atribut berwarana pink.
Dolores mempunyai kecurigaan tidak mendasar kepada makhluk non-manusia.
Dia lah yang menyebabkan orang-orang seperti Lupin kesulitan mendapatkan
pekerjaan. Dia ditampilkan dalam Harry Potter dan The Orde of Pheonix
dan Harry Potter and The Deathly Hallows, diperankan oleh Imelda
Stautun.
Pertama kali muncul dalam Harry Potter dan The Orde of Pheonix,
sebagai asisten senior menteri sihir. Umbridge mengajar PTIH di Hogwarts atas
perintah dari Kementrian Sihir. Dia ditunjuk sebagai Inkuisitor Agung
Hogwarts yang memberikannya hak untuk mengeluarkan dekrit-dekrit larangan
di Hogwarts. Masa-masa Umbridge di sekolah diwarnai dengan kekerasan dan
hukuman fisik bagi sisiwa yang melanggar dekritnya.
Pasca perginya Dumbledore dari Hogwarts, Umbridge diangkat menjadi
Kepala Sekolah di Hogwarts.
Umbridge kemudian bertemu kawanan Centaurus di hutan terlarang
(melalui jebakan Harry dan Hermione). Dia diserang oleh Centaurus yang merasa
dihina olehnya. Mungkin jika tidak diselamatkan oleh Dumbledore, Umbridge akan
bernasib sama seperti Quirrel alias koit. Umbridge akhirnya dirawat di
rumah sakit Hogwarts. Seakan tidak cukup kesialannya, ketika dia menyelinap
untuk meninggalkan rumah sakit di malam hari, dia bertemu dengan Peeves. Peeves
menggunakan kesempatan tersebut untuk mengejarnya dan kemudian memukulinya
dengan tongkat dan kaos kaki penuh kapur. Hahaha.. Umbridge yang malang.
6.
Severus
Snape
Severus Snape selalu muncul di setiap seri buku maupun film Harry
Potter. Di film dia diperankan oleh Alan Rickman. Severus Snape digambarkan
berhidung bengkok seperti paruh elang berambut klimis hitam-pendek, dan selalu
mengenakan jubah hitam yang mengingatkan Harry pada seekor kelelawar.
Snape mengajarkan PTIH pada tahun keenam Harry Potter di Hogwarts.
Diakhir cerita Harry Potter and The Half-Blood Prince (Harry
Potter dan Pangeran berdarah Campuran), Snape membunuh Dumbledore menggunakan
mantra Avada Kedavra. Akhirnya Snape melarikan diri ke hutan terlarang
bersama Draco Malfoy.
Sebenarnya saya tidak berani mengatakan jika Snape mengalami nasib
sial disini, namun mengingat dia harus membunuh orang yang sangat dihormatinya
dan meninggalkan Hogwarts yang sudah seperti rumahnya, membuat saya berpikir
ulang mungkin itu ada benarnya juga. Well, sekali lagi, saya tidak mengatakan Snape
mengalami nasib sial, mungkin hanya bad luck saja. (apa bedanya?) (-_-)
7.
Amycus
Carrow
Amycus adalah penyihir yang merupakan pengikut setia Voldemort,
biasa disebut Pelahap Maut (Death Eater).
Sebenarnya dia tidak mengajarkan Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam,
tapi Ilmu Hitam saja. Dalam mengajar dia memperbolehkan siswanya untuk menggunakan
mantra terlarang, juga tidak segan-segan mengcrucio siswa yang
menurutnya salah.
Karena sebagai seorang Pelahap Maut, jadi nasibnya tidak berbeda
dengan rekan-rekan seperjuangannya. Sama-sama berakhir di Azkaban
setelah si penyihir tanpa hidung alias Voldemort mati. Ya, itu adalah ganjaran
yang setimpal bagi si Carrow yang kejam.
Nah, melalui
uraian, penjelasan, atau apapun itu yang saya tulis di atas, saya sering
bertanya-tanya, kenapa setiap orang yang mengajarkan PTIH (Ilmu Hitam dalam
kasus Carrow) selalu bernasib buruk?
Apakah benar jika mata pelajaran tersebut dikutuk?
Atau, apakah Voldemort yang telah mengutuk setiap orang yang
mengajar mata pelajaran tersebut, karena dia pernah patah hati (#plak),
maksudnya dia pernah ditolak ketika menawarkan diri untuk mengajar PTIH. Well,
jawabannya hanya Tuhan dan Mom Joe sendiri yang tau, selebihnya saya hanya bisa
bertanya-tanya pada rumput yang bergoyang. :D
Source : Wikipedia