KUNJUNGAN KE RUMAH ALM. BAPAK MUHAMMAD GADE
ISMAIL
MANTAN
DEKAN FKIP UNIVERSTAS SYIAH KUALA
Selasa 9 Desember 2014 saya beserta
teman-teman dari Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH melakukan kuliah kunjungan (
Studi Lapangan ) ke rumah Alm. Bapak Muhammad Gade Ismail. Beliau merupakan
seorang mantan Dekan FKIP UNSYIAH. Dalam kunjungan kali ini kami mempunyai dua
agenda kegiatan, yakni menyelematkan buku-buku dari perpustakaan pribadi beliau
dari kerusakan dan melakukan wawancara terhadap istri beliau.
Seperti yang telah disebutkan di atas Alm.
Bapak Gade Ismail merupakan seorang mantan Dekan FKIP Unsyiah. Beliau juga
merupakan seorang sejarawan, penulis dan pengkoleksi buku-buku. Bahkan beliau
mendirikan sebuah perpustakaan pribadi di rumah beliau.
Alm. Bapak Gade Ismail menempuh kuliah S1 di
Universitas Gajah Mada, namun sebelumnya beliau sudah terlebih dahulu mengambil
sarjana muda di Universitas Cendrawasih. Sekembalinya beliau dari Yogyakarta,
beliau mulai mendirikan perpustakaan pribadi di rumahnya. Beliau memang seorang
yang sangat suka membaca dan mengoleksi buku-buku. Bahkan menurut istri beliau,
Alm. Bapak Gade Ismail jika bepergian ke luar daerah atau negeri beliau lebih
suka membawa oleh-oleh buku ketimbang barang lainnya.
Tulisan-tulisan beliaupun sangat banyak,
bahkan ada yang di muat di Kontras, tulisan-tulisannya sangat tegas mirip
dengan tulisan Otto Ibrahim. Beliau juga dikenal sebagai seorang pejuang pada
masa konflik Aceh-RI. Beliau menjadi juru bicara antara GAM dan TNI. Hal ini
lah sering membuat istri beliau menjadi was-was jika sewaktu-waktu terjadi
apa-apa pada beliau.
Bapak Gade bukan lah seorang yang suka
berorganisasi ataupun berpolitik. Beliau lebih suka mengurung diri di ruang
pribadinya untuk membaca buku atau menulis tulisan-tulisan baru. Namun uniknya
walaupun beliau tidak suka berorganisasi, beliau pernah mendapatkan sebuah
penghargaan dari Partai Golkar. Penghargaan-penghargaan beliau memang sudah tak
terhitung jumlahnya.
Menurut sang istri, beliau merupakan seorang
yang humoris namun tegas. Beliau sangat memperhatikan pendidikan bagi
anak-anaknya. Menurut beliau pendidikan adalah nomor satu. Ketiga anak beliau
semuanya sudah berkuliah di perguruan tinggi, bahkan dua diantaranya
melanjutkan studinya di luar negeri. Dan yang paling bungsu saat ini sedang
berkuliah di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Hal ini tidak lepas dari
usaha almarhum dan istrinya.
Beliau dikenal sebagai seorang yang rendah
hati dan ringan tangan, serta memiliki rasa sosial yang tinggi.
Beliau jatuh sakit tujuh hari setelah beliau
memenangkan pemilihan dekan FKIP Unsyiah, bertepatan setelah beliau kembali
dari Amerika. Tak lama setelah itu beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga amal dan ibadah beliau di terima oleh
Allah SWT. Amin
Bapak Husaini Ibrahim, Di Perpustakaan Pribadi Bapak Alm. Gade Ismail
Beberapa Mahasiswa sedang Memilah Buku-Buku yang Masih Bagus Untuk di Selamatkan
Buku-Buku yang Telah diangkut ke dalam Mobil
Sesi Wawancara bersama Istri Almarhum Bapak Gade Ismail